SMA NEGERI 1 SINGKEP TERIMA MAHASISWA PLP DARI UMRAH
27/7/2022. SMA Negeri 1 Singkep menerima mahasiswa PLP dari Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjung Pinang. Penyerahan dilakukan di SMA Negeri 1 Singkep bersama Gatot Subroto S.S.,M.Pd. selaku Wakil Dekan 1 Bidang Akademik, Ketua UP. PLP Dr.Harry Andeska,S.Pd.,M.Pd. kepada Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Singkep Drs. Ravion Hendri.
Tahun Akademik 2022/2023 Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjung Pinang dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan menerjunkan mahasiswa yang ikut program PLP reguler di Kabupaten Lingga sebanyak 19 mahasiswa yang disebar ke tiga sekolah Tingkat SMA dan satu sekolah tingkat SMP.
SMA Negeri 1 Singkep tahun ini mendapatkan Lima mahasiswa yang terdiri dari tiga dari jurusan bahasa Indonesia,satu dari bahasa Inggris,dan satu dari jurusan biologi. Dalam sambutan Wakil Dekan 1 bidang akademik Gatot Subroto,S.S.,M.Pd menyampaikan kegiatan seperti ini merupakan bagian dari hubungan kerjasama yang sudah dilakukan antara pihak UMRAH dan SMA Negeri 1 Singkep.disamping itu ini merupakan program Pengabdian Universitas kepada dunia Pendidikan di wilayah Provinsi Kepulauan Riau.
Drs.Ravion Hendri selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Singkep menyambut baik program Pengabdian Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjung Pinang dalam bentuk PLP ini. "Terima kasih kepada pihak Universitas yang sudah mempercayai SMA Negeri 1 Singkep sebagai mitra dalam kegiatan pengembangan mahasiswa berupa PLP. Semoga bermanfaat buat pengembangan sekolah dan adik adik mahasiswa serta jadi motivasi bagi adik-adiknya di sekolah saya selaku Kepala Sekolah akan memberikan fasilitas dan suportnya".
Sementara Ketua UP. PLP Dr Harry Andeska,S.Pd.,M.Pd. menambahkan tentang Teknis pelaksanaan PLP tahun ini ada perubahan dan inovasi. "Ada inovasi ditahun ini inovasi pertama yaitu tahapan dan capaian hasil PLP, PLP dilakukan dua tahap PLP 1 observasi fisik dan non fisik dengan capaian hasil dalam bentuk video Dokumenter yang nantinya di share dimedia sosial dengan harapan bisa memberikan nilai informasi yang baik bagi sekolah, dan pada tahan ini akan ada dosen pembimbing yang akan diturunkan ke sekolah untuk evaluasi dan monitoring. Selanjutnya akan berlanjut tahab ke dua dengan praktek PBM disekolah. Inovasi ke dua yaitu mahasiswa dituntut untuk melaksanakan kegiatan praktek pengajaran dengan harapan mahasiswa bisa mengetahui karakter kelas dan nanti nya bisa membuat media pembelajaran yang cocok di setiap kelas yang berkolaborasi dengan guru pamong. Media pembelajaran yang dihasilkan sebagai tagihan utama praktek di kelas dimana media Pembelajaran akan di ajukan ke hak cipta. Setiap mahasiswa yang PLP akan mempunyai satu karya yang bersertifikat HKI dan ini sebagai laporan kegiatan PLP mereka".
"Berharap dari sekolah untuk tidak membebani mahasiswa dengan administrasi tambahan agar fokus di media pembelajaran karena tuntutan mereka itu sertifikat media pembelajaran yang ber-HKI sebagai laporan mahasiswa PLP". Sebut Pak Ari mengakhiri informasi teknis PLP.
Humas:
Penulis Mariono,S.Pd.